Pada hari Selasa tanggal 13 Desember 2022, Astoetik kembali mendapatkan kunjungan sekaligus kepercayaan mengisi pelatihan batik. Pelatihan dan kunjungan kali ini diikuti oleh SMP Muhammadiyah At-Tanwir Metro Lampung. Pelatihan ini diikuti oleh peserta dengan jumlah kurang lebih 40 orang. Para peserta datang ke sanggar batik Astoetik pada pukul 07.30 WIB. Sanggar Batik Astoetik merupakan sentra kesenian membatik yang berada di Jeblog RT 02, Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul. Sanggar ini rutin mengadakan pelatihan membatik baik private maupun kelompok sejak didirikan pada tahun 2015 silam. Acara dilanjutkan dengan study tour dengan mengunjungi workshop pembuatan kompor batik Astoetik. Selesai berkeliling, peserta kembali ke sanggar untuk acara pembukaan.
Setelah itu, acara pelatihan dimulai dengan pelatihan berupa penyampaian materi membatik. Materi-materi yang disampaikan antara lain berupa apa sih itu batik, teknik pembatikan, cara memegang cantik dengan benar, dan cara pewarnaan serta cara pelorodan malam. Acara penyampaian materi diisi oleh Bapak Sumardi dan tim trainer Astoetik yang telah bersertifikasi BNSP dan sudah berpengalaman memberikan pelatihan di berbagai daerah di Indonesia dan bahkan di berbagai negara lainnya.



Setelah acara penyampaian materi usai, acara dilanjutkan dengan kegiatan praktik yang diisi atau dibimbing oleh Bapak Sumardi dibantu assisten trainer yaitu Maulana Agus R, S.T., dan Rinaldi Saputra. Kegiatan praktik membatik dimulai dengan proses pemolaan kain, dilanjut pada proses pencantingan dengan malam. Dalam sesi pencantingan ini, tidak sedikit dari para peserta yang mengeluh karena betapa sulitnya membatik dengan pencantingan teknik tulis. Setelah selesai pencantingan lalu dilanjutkan pada proses pewarnaan. Pewarnaan kali ini, dimana dari panitia penyelenggara meminta untuk menggunakan pewarna sintesis jenis napthol. Serta teknik pewarnaannya menggunakan teknik celup. Dan ketika proses pencantingan selesai, maka dilakukanklah proses pewarnaan dengan cara celup. Dan setelah selesai pewarnaan maka proses terakhir yakni pelorodan malam dan pengeringan kain batik. Program merupakan program awal pengenal batik terhadap peserta didik. Kedepannya program ini akan dikembangkan ke program-program lain yang serupa. Agar para peserta didik dapat melestarikan salah satu budaya Indonesia yang sudah diakui oleh UNESCO.


